Peradaban kuno Atlantis adalah Indonesia??
Ilustrasi pelabuhan Atlantis
Belum lama dunia di kagetkan oleh berita hari akhir 2012, sekarang indonesia di terkejutkan oleh berita yang menyatakan bahwa pusat peradaban masa lalu yang dikenal dengan peradaban benua atlantis adalah berpusat di Indonesia, bukanlah orang indonesia yang berani mengungkapkan pernyataan ini, melainkan orang brazil, Aryso santos. kita tau berbagai bencana alam beruntun yang dialami Indonesia. Mulai dari tsunami di Aceh, gempa yang melanda beberapa kota indonesia hingga yang mutakhir semburan lumpur panas di Jawa Timur. Hal itu mengingatkan kita pada peristiwa serupa di wilayah yang dikenal sebagai Benua Atlantis, benua atlantis yang akhir akhir ini bukan hanya dikenal mitos belaka memang kerap terjadi bencana alam. Trus Apakah ada hubungan antara Indonesia dan Atlantis?
Pesan-pesan suci, disampaikan untuk umat manusia oleh Allah melalui utusan-utusan-Nya, telah dikomunikasikan kepada kita sejak penciptaan umat manusia, Beberapa masyarkat/kaum telah menerima pesan/ajaran ini sementara yang lain telah mengingkarinya. Adakalanya, ada sejumlah kecil dari suatu masyarakat yang mau menerima perintah suci tersebut mengikuti seorang pembawa risalah(nabi).
Namun sebagian besar dari masyarakat yang telah didatangi risalah suci tersebut tidak bersedia menerimanya. Mereka tidak hanya mengabaikan pesan suci yang disampaikan oleh sang pembawa pesan, namun juga berusaha untuk melakkan perbuatan keji terhadap para pembawa pesan dan para pengikutnya. Para pembawa pesan suci tersebut biasanya dituduh serta difitnah sebagai "pembohong, sihir, orang yang sakit gila dan penuh dengan kesombongan" dan menjadi pemimpin dari banyak orang yang harus mereka cari-cari untuk dibunuh.
Sebagaimana Banjir Nuh itu juga dikisahkan dalam hampir seluruh kebudayaan manusia, banjir Nuh adalah salah satu dari sekian banyak contoh kisah-kisah yang paling banyak diuraikan dalam al-Qur'an. Kengganan umat Nabi Nuh terhadap nasehat dan peringatan dari Nabi Nuh, bagaimana reaksi mereka terhadap risalah Nabi Nuh, serta bagaimana peristiwa banjir selengkapnya terjadi, semuanya diceritakan dengan sangat detail dalam banyak ayat al-Qur'an.
Plato (427 – 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.
Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.
Pandangan Indonesia
Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut
Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene) . Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/ Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang
meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.
Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak
Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.
Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.
Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.
Ilustrasi kesibukan atlantis kuno
Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”
Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.
Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan
jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.
Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.
Source :
Direktur Kehormatan International Institute of Space Law
(IISL), Paris-Prancis
http://www.pikiran- rakyat.com/ cetak/2006/ 102006/02/ 0902.htm
Lamborghini Madura : Type mobil terbaru mobil mewah
Pulau madura yang kita kenal dengan daerah yang panas dan terkenal dengan karapan sapinya ternyata bagi orang barat dijadikan nama sebuah mObil mewah Lamborghini keluaran terbarunya " Lamborghini Madura".Kalian pastinya tahu mobil sporty mewah dari Lamborghini yang merupakan salah satu perusahaan mobil mewah utama Italia dan juga merupakan induk dari Grup Volkswagen. Perusahaan ini berbasis di Sant’Agata Bolognese, Bologna, Italia. Didirikan tahun 1963 oleh Ferruccio Lamborghini (1916-1993).(wikipedia)
Baru-baru ini Slavche Tanevsky, seorang mahasiswa di Universitas Munich Applied Sciences, membuat sebuah desain mobil Lamborghini dengan nama Madura. Kata Madura ini bukan lain adalah pulau di Indonesia yang memiliki budaya Karapan Sapi. Memang nama Lamborghini Madura ini diakarenakan terdapat jenis sapi atau banteng dari Madura yang kuat dan dapat berlari cepat yang digunakan untuk Karapan Sapi. Hal ini juga mirip dengan lambang Lamborghini yang berupa Banteng.
Lamborghini Madura ini memiliki desain ramping, lebih terfokus, dan lebih agresif. Pada bagian depan, terdapat lampu yang sangat ramping dan intake udara besar. Di bagian belakang terdapat desain garis-garis yang menambah kegarangan mobil ini.ya mungkin mengambil dari karakter sapi karapan.
“Madura adalah sebuah proposal untuk Lamborghini hibrida pertama dijadwalkan untuk 2016. Mobil ini lebih efisien dan ramah lingkungan, tidak berarti tidak boleh menarik, tampan dan cepat. (Tapi) menurut pendapat saya sistem propulsi baru ini harus terwakili pada mobil ini” kata Tanevsky. (Dikutip KabarIT dari Worldcarfans)
Bravo Madura n Indonesia!!!
Gambar gambar unik yang perlu kalian ketahui
Menurut kalain image apakah dia atas, glundukan merah yang ada taburan warna kuning. image diatas adalah Serbuan bakteri influensa di epitel rongga hidung.
Sebelah kanan seperti tanah yang di kerumuni ulat adalah image Bakteri pada gigi yang baru saja disikat. wow baru disikat??
Gambar diatas Bukti fosil lain yang memberikan kita gambaran tentang peradaban manusia Neanderthal, adanya jarum jahit pada sebuah sebuah fosil. sebagaimana yang telihat diatas. Jarum ini, yang diperkirakanberumur 26,000 tahun,menunjukkan bahwa manusia Neanderthal juga memiliki kemampuan untuk membuat pakaian.
Apa yang kalian lihat saat ini sama dengan apa yang dilihat oleh manusia jutaan tahun yang lalu. Image apakah diatas??. FOSIL LEBAH! , ya image diatas adalah Fosil lebah berumur 60 juta tahun; tidak berbeda dengan lebah zaman sekarang.
Mungkin beberapa kalian kebingungan menerka gambar yang seperti karangan bunga ini. Tahukah kalian kalo image diatas adalah Sebuah sel imunitas (kekebalan) menangkap sel-sel kuman yang memasuki tubuh kita. jadi apabila ada makhluk asing yang memasuki tubuh kita dan itu berpotensi mengganggu tubuh kita image diatas lah yang bisa menjelaskan.
Apakah kalian mengira ini adalah ular berbisa yang siap menangkap mangsanya??, bila kalian mengira image diatas demikian, aku jawab salah. Ini bukanlah kepala ular melainkan ekor ulat! Dalam keadaan bahaya, ulat mengembangkan ekornya yang dirancang persis menyerupai kepala ular, dan menakut-nakuti musuhnya.
Adakah kalian yang bisa menjawab image apakah diatas?? Mungkin tidak ada yang tahu, karena untuk mendapatkan image ini dibutuhkan mikroskop yang kalian lihat adalah sebuah bakteri yang ada diujung jarum dan sudah diperbesar.
Demikian gambar gambar unik yang perlu kalian ketahui, lain waktu aku sempatkan untuk mengangkat image image unik lagi. Insya Allah..
9 Hal yang dilarang setelah makan
Ada pepatah kuno yang mengatakan " sedia Payung sebelum hujan", meskipun ungkapan ini sangat lama tapi sampai saat ini masih digunakan. Beberapa hal penting yang patut diingat oleh teman-teman sehabis makan.
Minum setelah makan, itu bagus. Tapi sembilan hal berikut ini, sebaiknya tidak Anda lakukan setelah makan.
1. MEROKOK
Merokok saja sudah sangat merusak tubuh, apalagi jika dilakukan setelah makan. Berdasarkan penelitian, mengisap satu batang rokok setelah makan, sama saja dengan merokok sepuluh batang, sehingga kemungkinan terserang kanker jauh lebih besar.
2. MAKAN BUAH
Makan buah segera setelah makan sebaiknya dihindari, karena membuat perut dipenuhi udara alias kembung. Sebaiknya konsumsilah buah 1-2 jam setelah makan atau satu jam sebelum makan. Ini akan membuat Anda kenyang dan tidak makan terlalu berlebihan.
3. MINUM TEH
Daun teh memiliki kandungan asam yang tinggi. Hal ini menyebabkan kandungan protein dalam makanan sulit dicerna. Selain itu, minum teh setelah makan dapat menyebabkan hambatan penyerapan zat dalam tubuh hingga 80 persen. Padahal zat besi sangat sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan kualitas tubuh manusia.
4. MENGENDURKAN IKAT PINGGANG
Mengendurkan ikat pinggang dapat menyebabkan usus terbelit dan mudah terblokir.
5. MANDI
Mandi yang dilakukan setelah makan akan menaikkan aliran darah ke tangan, kaki dan badan yang menyebabkan jumlah darah sekitar perut akan terus berkurang. Hal ini akan melemahkan sistem pencernaan di dalam perut.
6. BERJALAN-JALAN
Berjalan-jalan akan menyebabkan sistem pencernaan tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan yang telah Anda makan.
7. LANGSUNG TIDUR
Jangan ikuti kantuk Anda. Tidur setelah makan membuat makanan tidak dapat dicerna secara baik. Akibatnya usus mengalami kembung dan terjadi peradangan.
8. MINUM AIR ES
Ini kebiasa an para mahaAir dingin akan membekukan makanan berminyak, terutama berlemak, yang Anda santap. Lemak itu akan terbentuk dalam usus dan akan mengakibatkan menyempitnya saluran-saluran pencernaan sehingga menimbulkan kegemukan. Gantilah dengan minum air hangat.
9. PERGI
Yang terahir ini sebenere ga terlalu berdampak pada kesehatan Anda. Tapi, kok rasanya kurang sopan ya??, apalagi abis ditraktir :)
Misteri Ledakan Tunguska Diduga dari Komet Encke
Teman teman masih ingat dengan ledakan dahsyat yang mengguncang bumi siberia, tak lain ledakan tunguskan event. artikel tersebut pernah aku bahas di blog ini coba deh kalian klik ini (untuk baca baca lagi).. beberapa kalngan ilmuwan memperkirakan kejadian itu karena komet yang masuk ke wilayah bumi???
Barusan aku dapat artikel sejenis, mungkin lebih baik aku tuang di blog ini, kebetulan ada yang recuest tentang comet.
Tunguska yang terjadi pada dini hari 30 Juni 1908 di sekitar sungai Tunguska, Siberia Tengah, Rusia hingga kini masih menyimpan misteri. Namun, sejumlah ilmuwan menduga ledakan mengerikan yang mampu membakar banyak pohon itu merupakan sebuah komet besar yang menghantam bumi.
Sebuah situs yang berlamat unexplained-mysteries.com, Rabu (29/7) disebutkan Ledakan itu diakibatkan oleh pecahan komet yang menabrak Bumi. Peristiwa itu tidak segera diselidiki oleh pihak Rusia. Baru setelah sepuluh tahun kemudian ada tim ekspedisi yang mengumpulkan berbagai bukti di lokasi itu dan kesaksian para saksi mata di berbagai daerah sekitarnya.
Bukti-bukti yang ada menyatakan bahwa terjadi ledakan hebat, gelombang kejutnya mampu merobahkan pepohonan pada areal yang luas, hutang di daerah pusat ledakan terbakar, tetapi tidak ada kawah yang terjadi di pusat ledakan itu. Bukti-bukti terbaru menunjukkan ditemukannya butiran-butiran intan halus tersebar di sekitar pusat ledakan. Bukti-bukti itu menunjukkan bahwa penyebab ledakan yang sangat mungkin adalah pecahan komet yang menabrak Bumi.
Ditaksir komet itu berukuran 100 meter dengan berat sejuta ton dan bergerak dengan kecepatan 30 km/detik (108.000 km/jam). Diduga pecahan itu berasal dari komet Encke. Menurut perhitungan orbitnya, Bumi setiap tahun melintasi orbit komet Encke dua kali: sekitar 2 Juli dan sekitar 1 November. Pada saat perjumpaan sekitar 2 Juli, lintasan komet Encke berada di selatan Bumi dan komet datang dari arah Matahari.
Itulah yang menyebabkan pecahan komet yang jatuh di Tunguska nampak berasal dari arah tenggara karena pengaruh rotasi Bumi dan tumbukan terjadi bukan pada malam hari.
Komet Encke pertama kali ditemukan oleh Jean Louis Pons di Merseille 26 November 1918. Johann Franz Encke, astronom Jerman menghitung periode orbit komet tersebut dan mendapatkan periodenya 3,3 tahun, periode komet terpendek. Berdasarkan perhitungan tersebut, J. F. Encke memprakirakan dengan tepat kemunculan komet tersebut 1822, 1825, dam seterusnya. Keberhasilan itu yang menjadikan namanya diabadikan sebagai nama komet tersebut. Hasil perhitungan yang lebih teliti dari berbagai penampakan disimpulkan bahwa periode komet semakin singkat sekitar 2,5 jam setiap kali mendekati Matahari.
Walaupun belum ada informasi pasti tentang pecahnya komet ini menjelang peristiwa Tunguska 1908, namun berdasarkan analisis orbitnya diduga kuat pecahan komet yang menyebabkan ledakan Tunguska memang berasal dari komet Encke. Komet Encke sendiri sampai sekarang masih mengorbit. Komet itu terakhir kali teramati pada 1994.
Special thank to
Ari Julianto
Anak Indigo, Do you know???
Artikel ini aku dapat kurang lebih setahun yang lalau tapi baru sekarang bisa aku tampilkan di blog ini.
Sebetulnya di Indonesia, khususnya di Jakarta, dalam beberapa tahun terakhir banyak media massa yang mengulas tentang anak-anak Indonesia yang memiliki indera keenam atau disebut juga memiliki “mata ketiga”.
Dalam bahasa populernya disebut indigo child atau sixth sense karena anak-anak tersebut punya ciri-ciri khusus yang agak berbeda dengan anak-anak kebanyakan. Nanti kita akan melihat apa saja ciri-ciri tersebut.
Majalah remaja Hai tahun lalu sudah mengupas tentang indigo child lengkap dengan beberapa contoh anak-anak yang berhasil diwawancara termasuk beberapa artis remaja kita yang menceritakan suka duka punya karunia semacam itu karena ada sebagian orang yang menganggap kemampuan itu bukan sebagai karunia, tetapi sebagai masalah kutukan. Kenapa sampai itu terjadi begitu? Kita lihat ceritanya di bawah ini.
Berbeda dengan anak yang mendapat predikat jenius yang kemampuan otak mereka luar biasa pintar dan menjadikan mereka menonjol dalam prestasi belajar, dan selalu dipastikan selalu menduduki peringkat satu di kelas bahkan di angkatannya, anak-anak yang termasuk indigo child dalam kehidupan sehari-hari bisa terkesan biasa-biasa saja dalam segi prestasi, bahkan ada beberapa yang harus tinggal kelas.
Itu sebenarnya bukan berarti indigo child anak yang ber-IQ rendah, malah sebaliknya kalau diperiksa bahkan IQ mereka banyak yang sangat tinggi, setaraf, bahkan lebih dari, IQ anak jenius. Nah di mana masalahnya, kenapa mereka bisa berbeda. Indigo child kebanyakan malas belajar dan kurang ambisi, bahkan beberapa anak mengeluh sering sakit kepala karena banyak hal yang mereka tidak mengerti berada di pikiran mereka.
Walaupun akhirnya kita melihat banyak juga anak indigo memang bisa mencetak prestasi bintang menyamai anak-anak jenius.
Indigo Child
Seperti kita ketahui, manusia umumnya memunyai lima indera, tetapi apa sih yang dinamakan indera keenam, sampai lahir istilah itu. Kata indigo sendiri diambil dari nama warna yaitu indigo, yang dikenal sebagai warna biru sampai violet. Bagaimana hubungan warna itu dengan anak-anak yang mendapat julukan tersebut dan diketahui memiliki indera keenam, Indera yang dimaksud adalah intuisi, semua orang sebetulnya memiliki intuisi tetapi khusus anak indigo mempunyai intuisi yang luar biasa tajam di atas kemampuan orang kebanyakan.
Mereka demikian peka seperti halnya anak jenius mempunyai kepintaran di atas rata-rata, demikian juga anak indigo mempunyai intuisi luar biasa tajam.
Dalam literatur kesehatan seperti yoga, prana, autohipnotis, meditasi dan sebagainya dikenal bahwa manusia selain mempunyai fisik yang bisa dilihat dan diraba juga mempunyai tubuh halus yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang berbakat kewaskitaan, yaitu orang yang extra sensory perception (ESP)-nya berkembang dengan baik karena tubuh halus itu berbentuk energi sinar berada di bawah empat oktaf dari kemampuan mata kasat melihat.
Mata kasat sendiri hanya mampu melihat warna pelangi, yaitu dari ungu sampai merah. Sedangkan badan halus itu berada di bawah warna merah termasuk far infra red ray (FIR) dengan panjang gelombang sekitar 12-6 mikron, frekuensi 60-120 Hz, dan orang awam mengenalnya dengan sebutkan aura. Yaitu, sinar elektro-magnetik dari tubuh. Sinar elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang berbentuk elips mengelilingi tubuh fisik, kualitas warna dan kepadatannya mengindikasikan kesehatan dan karakter seseorang.
Untuk mengetahui apa warna sinar elektromagnetik yang dikenal sebagai aura, kini orang tidak perlu menunggu sampai mempunyai kemampuan ESP yang dikenal juga dengan istilah “mata ketiga”. Di Jakarta sudah ada mesin foto aura generasi akhir yang disebut Aura Video Station.
Di situ kita bisa melihat secara langsung di layar monitor energi sinar elektromagnetik atau aura itu bergerak membentuk selubung dari tubuh fisik sesuai dengan tingkatan kesehatan dan emosi seseorang yang diproyeksikan dengan warna. Nah, warna anak indigo sementara ini berdasarkan fakta yang terkumpul umumnya berwarna biru sampai violet sebagai dominasi dari aktifnya cakra keenam, yang juga disebut cakra “mata ketiga”.
Berikut ini kita akan melihat apa itu cakra dan dari mana kaitan warna itu dengan intuisi tajam yang menjadikan seseorang berpredikat indigo dengan ketajaman intuisinya.
Di tubuh halus manusia yang disebut juga tubuh bioplasmik diketahui punya pintu-pintu energi. Kesehatan pintu-pintu energi itulah yang mendasari energi elektromagnetik (aura) seseorang dan warna yang tertangkap sebagai pancaran sinar elektromagnetik itu adalah hasil dominasi keaktifan pintu-pintu energi tersebut. Pintu-pintu energi itu disebut cakra diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti roda yang berputar.
Dalam literatur Yoga dikenal tubuh bioplasmik seseorang punya pintu-pintu energi yang berjumlah sekitar 360 dan terdiri dari pintu-pintu besar, sedang, dan kecil. Tetapi yang sangat berperan menghasilkan warna aura adalah pintu-pintu besar, dan dikenal dengan sebutan cakra-cakra utama yang berjumlah tujuh dan punya nama dan warna tertentu, serta memberi intensitas energi sendiri-sendiri pada tiap wilayah kesehatan organ dari tubuh fisik itu sendiri yang dijabarkan sebagai berikut.
1. Cakra dasar warna energi merah bertanggung jawab untuk kesehatan tulang dan otot di tubuh fisik dan memberi energi pada semangat hidup seseorang.
2. Cakra kedua warna energi oranye bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi energi pada kemampuan berinteraksi dengan sesama.
3. Cakra ketiga warna energi kuning bertanggung jawab untuk kesehatan organ-organ reproduksi dan memberi energi pada ambisi seseorang baik positif maupun negatif.
4. Cakra keempat warna energi hijau bertanggung jawab pada semua organ yang berada dalam rongga dada dan memberi energi pada timbang rasa perasaan seseorang.
5. Cakra kelima warna energi biru bertanggung jawab pada organ dalam rongga leher termasuk telinga, hidung dan tenggorokan (THT) dan memberi energi pada kemampuan seseorang dalam berinteraksi dan berkomunikasi, juga berkreativitas halus seperti melukis, dan menulis.
6. Cakra keenam warna energi indigo disebut juga nilai yang bertanggung jawab pada seluruh organ dalam rongga kepala termasuk pancaindera dan memberi energi pada kepekaan intuisi dan ketajaman perasaan (felling) untuk hal-hal abstrak, seperti berpikir cepat.
7. Cakra ketujuh warna energi violet bertanggung jawab pada semua organ di kepala, khususnya otak dan memberi energi pada sikap seseorang berhubungan dengan keillahian.
Jadi, jelas bukan indigo child memiliki ketajaman intuisi karena dari sinar elektromagnetik tubuhnya saja, yaitu auranya yang hampir seluruhnya merupakan tanda keaktifan yang lebih dominannya pintu energi yang satu itu yakni cakra mata ketiga yang terindikasikan mengeluarkan energi berwarna indigo.
Umumnya orang yang berbakat sebagai indigo sudah tampak sejak lahir, bahkan kenyataan sebagaimana umumnya juga merupakan karunia yang turun-temurun. Jadi, secara alami mereka memang punya karunia itu dan ketajaman intuisinya berlainan satu dengan yang lain.
Ada yang sangat peka sampai bisa mempunyai penglihatan menembus ruang dan waktu, misalnya sambil mengadakan hubungan telepon dia bisa menebak lawan bicaranya pakai baju warna apa atau sambil ngemil apa, juga mempunyai penglihatan akan kejadian-kejadian yang lalu atau yang akan datang dan keahlian seperti ini dimiliki orang yang dijuluki paranormal.
Tetapi, ada juga yang hanya bisa merasakan kenyamanan suatu tempat atau lebih bisa membaca “pikiran orang”, ada juga yang bisa mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dia pelajari sebelumnya, seperti keahlian olahraga tertentu, menulis, melukis sampai menjadi ahli tata rambut terkenal dsb.
Ada sebagian orang yang berubah menjadi indigo child dan memiliki segala kelebihannya karena terbebas dari suatu penyakit berat atau kecelakaan parah yang biasanya secara medis sudah dinyatakan tidak ada harapan hidup lagi, tetapi tahu-tahu bisa kembali sehat normal dan menjalani hidup seolah baru terbebas dari kematian dan mempunyai kemampuan intuisi tajam, bahkan jadi bisa memunyai keahlian-keahlian khusus, seperti jadi terapis/ pengobat dengan kemampuan khusus/tabib tanaman obat dan sebagainya.
Menangani Anak-anak Indigo
Umumnya anak Indigo berkepintaran tinggi, walaupun tidak bisa diukur dengan prestasi sekolah dengan ukuran peringkat. Mereka punya kemampuan berpikir, berdialog setingkat orang dewasa. Jadi, hati-hati kalau berhadapan dengan seorang indigo jangan mengukur kemampuan berpikir mereka dari usia dan pendidikannya. Terkadang apa yang tidak sampai dalam alam pikir kita sebagai orang dewasa, indigo bisa mencapainya. Jadi, terkesan ia banyak akalnya dan banyak maunya, menjadikan mereka suka dicap sebagai anak kecil “sok tahu” atau kalau orang dewasa dicap sebagai orang sombonglah karena suka menganggap lawan berdialog “telmi” (telat mikir).
Anehnya apa yang mereka mau, umumnya akan didapatkan dengan mudah dan terkesan tidak masuk akal. Misalnya, anak indigo merengek pada mamanya minta kue kesukaannya, tetapi karena banyak hal sang mama tidak bisa memberinya, dia menangis sambil sesumbar kalau hari ini dia pasti mendapatkan kue tersebut dan dengan tegas dia katakan berulang-ulang pasti akan mendapatkannya!
Sang Mama hanya menghela napas di dalam batin berguman sendiri, yang mengatakan walaupun kamu menangis memangnya siapa yang mau memberikan kue kesukaanmu? Tetapi, apa yang terjadi, sore hari sang ayah pulang sambil membawa kue yang dinanti dan ayah mendapatkannya sebagai oleh-oleh dari seorang relasi yang berkunjung ke kantor. Nah kebetulan bukan!
Jadi, jangan menyepelekan tekad mereka untuk mendapatkan.
Indigo banyak yang memunyai kemampuan di luar nalar. Misalnya, dia bisa melihat dan berdialog dengan teman-teman di alam lain yang tidak bisa dilihat orang lain atau mendadak piknik keluarga yang sudah dirancang matang jauh hari sebelumnya hanya karena dia merasakan akan mendapat rintangan atau kecelakaan dalam perjalanan, jadi batal.
Nah itulah dilema bagi lingkungannya karena kalau intuisi sang indigo dipercaya, batallah piknik keluarga hanya karena perasaan yang tidak berdasar. Tetapi, kalau ditentang juga sudah ada rasa takut bahwa itu adalah firasat dan semua bisa saja terjadi. Akhirnya indigo juga dikecam sebagai “biang kerok” lah, bahkan ada yang menganggapnya sebagai orang sakit jiwa sampai-sampai diharuskan bahkan dipaksa untuk mau diterapi psikiater.
Ada seorang remaja datang menangis sambil bertutur bahwa dia bukan mengkhayal, atau gila seperti yang orangtuanya tuduhkan kepadanya. Yaitu bahwa dia betul-betul melihat makhluk-makhluk pengganggu yang selalu mendatanginya dan menyebabkan salah satu anggota keluarga tersebut sakit berat.
Dia katakan kenapa sering melempar barang-barang dalam kamar atau di ruang lain dalam rumah hanya karena dia melihat dan ingin mengusir makhluk-makhluk menyeramkan yang dilihatnya dengan lemparan tersebut, tetapi sang ibu yang merasa sebagai keluarga yang taat dalam beragama kalau sampai mempercayai hal-hal yang dituturkan anaknya adalah sesuatu yang memalukan.
Karena itu, sang ibu berkilah mana ada makhluk halus (setan) yang berani mengusik keluarganya, padahal mereka taat beribadah, rajin berdoa dan sebagainya. Akibatnya vonis yang dianggap tidak waras dan ditempatkannya “sementara” dia untuk dirawat di Klinik Rehabilitasi Jiwa di Jawa Timur. Katakanlah sungguh sangat beruntung kalau anak indigo lahir di tengah-tengah keluarga yang memang punya karunia itu atau paling tidak memahaminya, seperti ibu yang penulis kenal baik, sang ibu bertutur kalau dia dulu sering dimarahi, bahkan dipukul karena sang mama yang panik ketakutan karena diteriaki banyak makhluk kecil yang menyeramkan merambat di tubuh sang mamanya.
Sekarang anak tersebut sudah menjadi seorang ibu yang berputra-putri tiga orang dan semua seperti dirinya, putri terbesar memunyai ketajaman intuisi yang luar biasa sampai-sampai semua program yang dibuatnya hampir selalu gol. Misalnya masuk sekolah dengan uang bayaran yang jauh di bawah teman-temannya supaya uang yang diberikan ayahnya tersisa untuk membeli barang-barang khayalannya.
Anehnya, jumlah angka rupiahnya bisa persis yang dia rancang dan putri itu punya kharisma yang bisa membuat teman-teman mau membantu apa saja keperluannya mulai dari hal-hal sepele sampai hal-hal yang besar dan repot.
Putra kedua seperti ibunya melihat makhluk-makhluk halus berkeliaran dan membuatnya mendapat julukan “si penakut” karena selalu minta ditemani kalau masuk ruangan yang dia katakan makhluknya jail dan dia takut sendirian. Tetapi, karena sang ibu dulu juga mengalaminya, keadaan “lebih beres” daripada mempunyai ibu yang tidak melihat dan tidak percaya bahkan memvonis gila.
Putra ketiga memiliki intuisi tajam seperti kakak pertamanya dan suka menjadi mitra bersama ibunya untuk memprogram keinginan-keinginan mulai dari mendapatkan tempat parkir yang gampang di mal-mal yang ramai sampai mendapatkan barang-barang keperluan yang sulit didapat, sehingga bisa didapat dengan mudah karena hanya mereka berdua menyatukan pikiran untuk mendapatkannya. Tinggal sang ayah yang sering dibuat bengong dan sering diteriaki “uuh ayah telmi deh”.
Coba kita lihat di film-film barat bagaimana pihak kepolisian merekrut orang-orang indigo yang disebut juga cenayang untuk membantu mengungkap kejahatan yang pelik untuk diungkap secara nalar normal. Bahkan, ada sekolah-sekolah atau perkumpulan khusus untuk orang dengan bakat itu. Teman penulis mendapatkan gelar S3-nya dari Amerika untuk bakatnya itu dan merasa sangat bahagia karena toh sekarang dengan karunianya dia bisa membantu sesama dan memerlukannya.
Di Amerika, anak jenius yang ditulis oleh Ibu Theresia Sujanti tersebut langsung ditangani dan diangkat jadi aset negara.
Tetapi, di Indonesia perhatian untuk anak jenius saja masih tanda tanya, apalagi untuk anak indigo yang sering dicemooh “ada-ada saja”.
Nah, sangat disayangkan bukan, diharapkan ada yang mau memelopori dan mendanai untuk membuat klub khusus supaya mereka bisa menarik manfaat dari karunianya. Tidak sedikit anak indigo yang kebingungan dengan kemampuannya menjadi frustrasi dan akhirnya menempuh jalan yang salah dalam mengarungi hidup ini, seperti terjebak dalam pemakaian narkoba karena ingin menghilangkan apa saja yang mereka alami dari lingkungannya yang selalu mencemooh dan mengecapnya sebagai orang miring, anak kacau, anak pembangkang dan sebagainya.
Mungkin bagi orang yang tidak mengalami akan terus mencemooh, tetapi penulis yakin di Jakarta saja banyak orang yang masuk kategori indigo child, bahkan beberapa orang yang punya nama besar dengan keahliannya yang memadai, seperti seorang psikiater anak, psikologi, dokter, dosen, guru atau siapa saja yang mau memikirkan masa depan anak-anak, diharapkan untuk membantu mendirikan klab khusus untuk anak-anak itu, dan memberi pengarahan yang benar, agar keadaan anak indigo yang frustrasi tidak menimbulkan kejengkelan, kekacauan keluarga atau “keaiban keluarga” karena dianggap punya anak cacat, yaitu sakit jiwa sungguh memalukan.
Jangan menutup kemungkinan bahwa mereka semua bisa berguna bagi kepentingan umu
Kehidupan Manusia gua yang juga modern
Pada sebuah gua yang bertengger di atas laut, para peneliti dari Arizona State University di Tempe telah menemukan bukti bahwa manusia telah mempunyai cara kehidupan yang kompleks sejak 160.000 tahun yang lalu.
Mossel Bay Archaeology Project menyampaikan tiga petunjuk yang penting mengenai perilaku manusia prasejarah ini.
Pertama-tama, para peneliti menemukan sisa dari bermacam kerang-kerangan, termasuk udang kecil, siput dan keong. Penduduk gua mungkin mengumpulkan mahluk-mahluk ini dari pantai dan batu-batu, membawanya ke dalam gua untuk dimakan.
Para peneliti menemukan bahwa pada awalnya orang-orang Afrika bergerak ke Selatan pada 195.000 dan 130.000 tahun yang lalu. Sekitar waktu itu, daerah pedalaman iklim berubah secara relatif dingin dan kering, sehingga sedikit tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang yang dapat dimakan di pantai.
Ketika manusia prasejarah ini pindah ke pantai, mereka mungkin mengalami suatu pergeseran budaya. Peneliti menemukan sama seperti masyarakat-masyarakat pemburu modern, kaum pria lebih umum berburu binatang-binatang besar ketika masyarakat manusia hidup di dataran. Di pantai, para wanita memainkan sebuah peran lebih penting dalam menyediakan makanan dengan mencari tanaman-tanaman dan kerang-kerang laut.
Perihal petunjuk yang kedua, para peneliti menemukan 57 potongan dari pigmen yang kemerah-merahan. Para peneliti berpikir bahwa para penduduk gua menggunakan pigmen untuk mewarnai tubuh-tubuh mereka atau untuk upacara agama yang lain.
Akhirnya, penemuan lebih dari 1.800 peralatan batu, termasuk mata pisau. Ini mata pisau bermata dua dari bermacam-macam ukuran. Yang paling kecil berukuran kurang dari setengah inci. Di masa lalu orang-orang mungkin telah mengunakan mata pisau ini hingga terakhir dilihat dari pegangan dari tombak-tombak yang dibuat atau peralatan lainnya. Hingga sekarang, bukti yang paling awal dari mata pisau yang serupa berumur 70.000 tahun.
Penemuan-penemuan baru mendukung teori tingkah laku manusia modern bahwa berkembang secara berangsur-angsur, telah ada sekitar 285.000 tahun yang lalu, kata beberapa ahli.
(Emily Sohn/Erabaru/snd)
Tips Persiapan menghadapi gempa bumi
- Persiapan untuk keadaan darurat
- Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi. Tempat berlindung yang aman adalah tempat yang yang dapat melindungi anda dari benda-benda yang jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di bawah meja.
- Menyediakan air minum untuk keperluan darurat. Bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang.
- Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:
- Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi
- Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film
- Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari tsunami
- Ketika Terjadi Gempa Bumi
- Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah
- Membuka pintu dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung
- Cari informasi mengenai gempa bumi yang terjadi lewat televisi atau radio
- Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat Anda berada, segeralah mengungsi ke tempat pengungsian terdekat
- Tetap tenang dan tidak terburu-buru keluar dari rumah atau gedung. Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke lapangan sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala dari benturan reruntuhan.
- Jika anda harus berjalan di tengah jalan raya, berhati-hatilah terhadap papan reklame yang jatuh, tiang listrik yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik, pecahan kaca, dan benda-benda yang berjatuhan dari atas gedung
- Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersama-sama
- Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel bertegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan.
Menyibak Rahasia Mumi
Teman teman masih ingat dengan beberapa artikel mummi yang pernah aku tuang di blog ini, mummi adalah sebuah tradisi kuno yang sampai saat ini masih melegenda menyelimuti benak para sejarawan antropologi juga kita semua, dari kalian mungkin mengira mummi hanya berasal dari negeri piramida mesir, ternyta tidak. dibeberapa belahan bumi lainnya sebenarnya juga memmiliki tradisi pembuatan mummi. | | |
|
Mumi, nama ini demikian menyeramkan. Terbayang di pikiran kita sesosok mayat hidup dengan kain putih melilit di seluruh tubuhnya. Ia indentik dengan hantu di kompleks piramida Mesir. Padahal ia hanyalah sesosok mayat manusia purba yang diawetkan. Hanya saja film-film Barat telah menggambarkannya sebagai sosok hantu yang menakutkan.
Sejauh ini, sudah banyak ditemukan mumi di Mesir. Terakhir, pejabat umum urusan benda kuno Mesir belum lama ini mengatakan, bahwa arkeolog Perancis pada 26 April 2004 menemukan lebih 50 sosok mumi dan peti mayat yang dibuat dari kayu dan kapur. Dalam penjelasannya, Sekjen Dewan Tertinggi Benda-benda Kuno Mesir yakni Awwas mengatakan, bahwa sebuah tim arkeologi yang berasal dari istana Louvre Paris menemukan benda-benda tersebut di kawasan Sakalla kurang lebih 20 km di selatan Kairo.
Awwas mengatakan, selain mumi juga ditemukan patung kecil dan sejumlah benda-benda anyaman. Menurutnya, masa benda-benda ini berasal dari zaman Tuolemi pada masa 1.000 tahun kerajaan akhir Mesir pada tarikh kurang lebih 323-30 tahun sebelum Masehi. Versi lain menyebutkan benda-benda tersebut kemungkinan berusia 2.300 tahun. Menurut keterangan Dewan Tertinggi Benda-benda Kuno Mesir, tim arkeolog Perancis tersebut menemukan mumi-mumi dan peti mati ini ketika menyelidiki lubang makam di bawah tanah sebuah piramida di selatan Kairo. Kedua belas sosok mumi yang ditemukan di salah satu lubang itu “kondisinya baik”.
Awwas mengatakan, belum pernah melihat mumi dari masa kerajaan Tuolemi yang tersimpan dengan begitu sempurna ini, di dalamnya terdapat ratusan benda terbuat dari emas yang mestinya menurut masa itu adalah ajimat pelindung badan, sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut. Disebabkan oleh daya tarik benda-benda kuno Mesir yang tiada taranya terhadap orang awam, sebuah museum di Swiss juga sedang memamerkan pusaka Tuthankamen, dan ini untuk pertama kalinya sejak lebih dari 20 tahun, benda pusaka kerajaan Mesir tiba di Eropa dan dipamerkan, benda-benda seni Mesir kuno yang indah tak terbandingi ini menarik sejumlah besar orang-orang menyaksikannya.
Mumi Peru
Mumi ternyata bukan monopoli Mesir. Di Peru pada 5 Maret lalu, dari jalan umum sekitar tanah kuburan Inca di pinggiran ibukota Peru, ditemukan sejumlah besar mumi yang telah berusia di atas 500 tahun. Menurut laporan BBC dan media cetak lainnya, arkeolog menemukan mumi yang tak terhitung banyaknya dari 26 lubang makam, pada setiap lubang terdapat satu atau bahkan beberapa orang dewasa yang dijadikan satu dengan anak-anak, dan mumi-mumi ini diperkirakan berasal dari kurun waktu 1472-1533. Pada 1533, bangsa Inca dikalahkan oleh penakluk Spanyol.
Arkeolog Guillermo Cock adalah utusan yang dikirim oleh pemerintah kota Lima ketempat tersebut untuk penelitian barang-barang kerajinan tangan. Dia mengatakan bahwa ini adalah tanah kuburan Inca yang terbesar di Peru, yang juga merupakan satu bagian yang paling besar di antara tanah kuburan yang tergali di belahan bumi Barat. Pemerintah kota sedang mencoba membangun saluran jalan di tempat tersebut.
Cock merekomendasikan, mumi itu setengah terkubur, tidak diketahui persis jumlah mumi yang pasti. Ada sejumlah mumi telah dirusak, bahkan ada beberapa yang tulang tengkoraknya mencuat keluar, dan sejumlah mumi dengan kantung pakaian yang terikat di tubuhnya dan mengerut menjadi satu. Lebih lanjut Cock mengatakan: “Mumi-mumi ini pada masa hidupnya adalah penduduk setempat, berasal dari kalangan yang kita artikan sebagai kelas menengah sekarang, termasuk manusia semasa kekaisaran Flensa Inca.
Cock mengatakan, bahwa mereka adalah penenun. “Di dalam kuburan, 99% peralatan, seperti misalnya jarum pemintal dan mesin tenun semuanya digunakan untuk memroduksi mulai dari pakaian wanita hingga pencelupan bahan pakaian dan lain sebagainya,” jelasnya. Cock menambahkan bahwa titik penting dari temuan ini adalah keseluruhan barang-barang yang ditinggalkan dalam keadaan sangat utuh. Lagi pula bukti-bukti di sekeliling mumi-mumi secara nyata menunjukkan, bahwa mereka baru dikuburkan setelah terlebih dahulu diadakan upacara keagamaan. Selain itu juga terdapat gandum, kacang-kacangan, daun koka, poci teh dan barang peninggalan lainnya.
Sekalipun terdapat galian benda-benda bersejarah ini, pemerintah kota menyatakan tetap akan membangun jalan lingkar yang menembus ke kawasan pusat kota. Armando Mollina, juru bicara pemerintah kota menyatakan: “Pekerjaan membangun jalan-jalan raya ini tidak akan berhenti, ini adalah untuk pembangunan ibukota, kami akan mengepak mumi-mumi ini menjadi bungkusan besar, dan membawanya ke museum untuk disimpan dan digunakan sebagai bahan riset, ditinggalkan di sini, mungkin akan jadi bahan jarahan bagi orang tamak.”
Namun menurut Federico Kauffmann, pemerintah kota Peru bisa memikirkan cara yang lain, ia mengusulkan supaya jalan tembus dibangun melalui terowongan. Sehingga dengan demikian, jika ada benda budaya temuan baru tergali lagi, maka tidak akan rusak. “Peru tidak mempunyai dana dan teknologi untuk mengurus mumi-mumi ini, lagi pula di museum Puruchuco juga tidak ada ruang yang cukup untuk menyimpan mumi-mumi ini,” ujar arkeolog ini. Senada dengan itu, Cock mengatakan, bahwa tanah pekuburan ini akan dimasukkan dalam kategori pekuburan Inca kuno, sehingga dengan demikian proyek pembangunan jalan raya modern tidak akan terkena dampaknya.
Sejak beberapa tahun belakangan ini, arkeolog telah menemukan ribuan mumi di Peru, sebagian besar mumi berasal dari budaya Inca pada 5 abad silam, dan kurang lebih 2.000 mumi di antaranya digali pada tahun 2002 di perkampungan kaum miskin sekitar kota. Salah satu mumi Peru yang paling terkenal adalah “Juanita the Ice Maiden”, tubuh gadis ini terkubur dalam lapisan es di gunung.
Pada 12 Februari lalu juga ditemukan 2 sosok mumi Inca, pada lokasi sebuah sekolah di selatan Peru dan salah satu matanya masih terawat dengan baik. Kedua mumi pada 24 Februari lalu dipamerkan untuk umum. Kedua mumi ini masing-masing adalah seorang anak laki-laki dan seorang laki-laki dewasa yang berusia 30 tahun lebih, diperkirakan telah berusia 700 tahun, dapat dipastikan berasal dari masa sebelum peradaban Inca. Mumi-mumi itu tersimpan dengan utuh sekali, bahkan salah satu di antaranya masih mempunyai sebuah retina, begitu juga dengan organ yang masih terpelihara dengan baik.
Menurut kabar, ketika pekerja sedang memindahkan mumi waktu itu, secara tidak disengaja merusakkan sisi tubuh mumi, dari lubang pada sisi tubuh itu terlihat usus kecilnya, selain itu lemak di bawah kulitnya juga terpelihara dengan sangat baik. Setelah selesai pameran, akan diserahkan pada arkeolog untuk dirapikan dan diteliti lebih jauh, sehingga untuk jangka waktu yang cukup lama, tidak akan diperlihatkan lagi secara terbuka.
Rahasia Pengawetan Mumi
Sebuah tim peneliti Jerman menyatakan telah mengungkap rahasia pengawetan mumi Mesir kuno. Dari hasil penelitian, ilmuwan berpendapat bahwa rahasia pengawet mumi adalah suatu zat ekstrak pinus salju, dan menurut mereka dengan menggunakan teknik yang matang bangsa Mesir kuno mengambil zat pengawet dari sari pohon pinus salju. Sari pohon pinus salju itu mengandung komposisi utama zat pengawet. Bangsa Mesir mengawetkan jasad keluarga yang meninggal menjadi mumi, dengan harapan agar orang yang meninggal mendapatkan kehidupan yang abadi.
Penulis ensiklopedia Romawi kuno, Pulini pernah membuat catatan tentang resep ramuan pengawet, namun sejarawan Mesir malah mengabaikan catatannya, barulah sekarang para ilmuwan berdasarkan cara-cara yang tercatat dalam buku tersebut mendapatkan bahan pengawet dari pohon pinus salju. Melalui percobaan kimiawi pinus salju pada potongan daging babi segar, peneliti mendapati bahwa zat kimia ini memiliki efek antikuman yang sangat kuat, lagi pula tidak mengakibatkan efek negatif terhadap susunan tubuh. (Epoch time)
Sejarah Nama Indonesia
Masih memperingati hari kemerdekaan Bangsa kita. Semua kita pasti kenal kalo negara kita ini bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi aku yakin sebagian besar kalian mungkin tidak banyak mengenal bagaimana asal usul nya sehingga negara kita bernama Indonesia. aku bisa memaklumi, mungkin karena kesibukan atau lupa atau yang lebih parah lagi tidak mau tau bagaimana sejarah nama itu terbentuk.
Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.
Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).
Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).
Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" (bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.
Daftar isi
[tampilkan]
* 1 Nusantara
* 2 Nama Indonesia
* 3 Politik
* 4 Nama Indonesia dalam berbagai bahasa
* 5 Pranala luar
Awalnya Nusantara
Pada tahun 1920-an, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker (1879-1950), yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memperkenalkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.
Pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Sumpah Palapa dari Gajah Mada tertulis "Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).
Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.
Sampai hari ini istilah nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan wilayah tanah air dari Sabang sampai Merauke.
Nama Indonesia
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan (1819-1869), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Inggris, George Samuel Windsor Earl (1813-1865), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.
Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:
"... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians".
Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (Srilanka) dan Maldives (Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.
Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.
Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:
"Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago".
Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.
Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826-1905) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.
Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.
Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).
[sunting] Politik
Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.
Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging) berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.
Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,:
"Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."
Di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924. Tahun itu juga Perserikatan Komunis Hindia berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.
Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo, dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Tetapi Belanda menolak mosi ini.
Dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda". Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, lahirlah Republik Indonesia.
Nama Indonesia dalam berbagai bahasa
* Indonesia (Finnish, Indonesian, Italian, Malay, Romansh, Spanish)
* IndónesÃa (Icelandic)
* Indonésia (Portuguese)
* Indonesja (Maltese)
* Indonésie (Czech, French)
* Indonesië (Afrikaans, Dutch)
* Indonesien (German, Swedish)
* Indonezia (Romanian)
* Indonézia (Hungarian)
* Indonezja (Polish)
* Indonezija (Croatian, Lithuanian, Slovene)
* Indonezija (Latvian)
* Indonezio (Esperanto)
* Endonezya (Turkish)
* Indonesiana (Pig Latin)
* Indoneesia (Estonian)
* Indoneesiä (Võro)
* Indoneziya - (Bulgarian, Russian)
* Indoneshia - (Japanese)
* IndonisÃa - (Greek)
* Indonashia - - (Urdu)
* Yìndùnìxiyà - baca: Intunisiya(Tionghoa)
Bendera Merah Putih : Perjalanan sejarah dan Makna
Hari ini adalah hari yang paling bersejarah buat Bangsa Kita, Bangsa Indonesia. karena pada hari ini bangsa kita memproklamirkan kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang berdaulat, bebas dari Kepenjajahan dan ketertindasan bangsa lain, atas Ridho Allah SWT Tuhan Yang Maha Pemurah Kasih dan Sayang.
Teman teman kalian tau di dunia ini setiap negara memiliki bendera dengan motif dan bentuk yang beranekaragam. dibenak kita pasti bahwa warna yang beranekaragam itu memiliki arti, sejarah, dan kepribadian setiap negara yang memilikinya. Salah satunya yang kita kenal selama ini adalah bendera Merah Putih sang Saka. kita tau warna merah dan putih memiliki arti dan makna yang begitu mendalam, serta perjalanan sejarah yang begitu panjang. Dia tidak dipilih begitu saja.
1. Menurut sejarah, Bangsa Indonesia memasuki wilayah Nusantara ketika terjadi perpindahan orang-orang Austronesia sekitar 6000 tahun yang lalu datang ke Indonesia Timur dan Barat melalui tanah Semenanjung dan Philipina. Pada zaman itu manusia memiliki cara penghormatan atau pemujaan terhadap matahari dan bulan. Matahari dianggap sebagai lambang warna merah dan bulan sebagai lambang warna putih. Zaman itu disebut juga zaman Aditya Candra. Aditya berarti matahari dan Candra berarti bulan. Penghormatan dan pemujaan tidak saja di kawasan Nusantara, namun juga di seluruh Kepulauan Austronesia, di Samudra Hindia, dan Pasifik.
Sekitar 4000 tahun yang lalu terjadi perpindahan kedua, yaitu masuknya orang Indonesia kuno dari Asia Tenggara dan kemudian berbaur dengan pendatang yang terlebih dahulu masuk ke Nusantara. Perpaduan dan pembauran inilah yang kemudian melahirkan turunan yang sekarang kita kenal sebagai Bangsa Indonesia.
Pada Zaman itu ada kepercayaan yang memuliakan zat hidup atau zat kesaktian bagi setiap makhluk hidup yaitu getah-getih. Getah-getih yang menjiwai segala apa yang hidup sebagai sumbernya berwarna merah dan putih. Getah tumbuh-tumbuhan berwarna putih dan getih (dalam Bahasa Jawa/Sunda) berarti darah berwarna merah, yaitu zat yang memberikan hidup bagi tumbuh-tumbuhan, manusia, dan hewan. Demikian kepercayaan yang terdapat di Kepulauan Austronesia dan Asia Tenggara.
2. Pada permulaan masehi selama 2 abad, rakyat di Kepulauan Nusantara mempunyai kepandaian membuat ukiran dan pahatan dari kayu, batu, dan lainnya, yang kemudian ditambah dengan kepandaian mendapat pengaruh dari kebudayaan Dong Song dalam membuat alat-alat dari logam terutama dari perunggu dan besi. Salah satu hasil yang terkenal ialah pembuatan gendering besar dari perunggu yang disebut nekara dan tersebar hampir di seluruh Nusantara. Di Pulau Bali gendering ini disebut Nekara Bulan Pajeng yang disimpan dalam pura. Pada nekara tersebut diantaranya terdapat lukisan orang menari dengan hiasan bendera dan umbul-umbul dari bulu burung. Demikian juga di Gunung Kidul sebelah selatan Yogyakarta terdapat kuburan berupa waruga dengan lukisan bendera merah putih berkibar di belakang seorang perwira menunggang kerbau, seperti yang terdapat di kaki Gunung Dompu.
Sejak kapan bangsa-bangsa di dunia mulai memakai bendera sebagai identitas bangsanya? Berdasarkan catatan sejarah dapat dikemukakan bahwa awal mula orang menggunakan bendera dimulai dengan memakai lencana atau emblem, kemudian berkembang menjadi tanda untuk kelompok atau satuan dalam bentuk kulit atau kain yang dapat berkibar dan mudah dilihat dari jauh. Berdasarkan penelitian akan hasil-hasil benda kuno ada petunjuk bahwa Bangsa Mesir telah menggunakan bendera pada kapal-kapalnya, yaitu sebagai batas dari satu wilayah yang telah dikuasainya dan dicatat dalam daftar. Demikian juga Bangsa Cina di zaman kaisar Chou tahun 1122 sebelum masehi.
Bendera itu terikat pada tongkat dan bagian puncaknya terdapat ukiran atau totem, di bawah totem inilah diikatkan sepotong kain yang merupakan dekorasi. Bentuk semacam itu didapati pada kebudayaan kuno yang terdapat di sekitar Laut Tengah. Hal itu diperkuat juga dengan adanya istilah bendera yang terdapat dalam kitab Injil. Bendera bagi raja tampak sangat jelas, sebab pada puncak tiang terdapat sebuah symbol dari kekuasaan dan penguasaan suatu wilayah taklukannya. Ukiran totem yang terdapat pada puncak atau tiang mempunyai arti magis yang ada hubungnnya dengan dewa-dewa. Sifat pokok bendera terbawa hingga sekarang ini.
Pada abad XIX tentara napoleon I dan II juga menggunakan bendera dengan memakai lambang garuda di puncak tiang. Perlu diingat bahwa tidak semua bendera mempunyai arti dan ada hubungannya dengan religi. Bangsa Punisia dan Yunani menggunakan bendera sangat sederhana yaitu untuk kepentingan perang atau menunjukkan kehadiran raja atau opsir, dan juga pejabat tinggi negara. Bendera Yunani umumnya terdiri dari sebuah tiang dengan kayu salib atau lintang yang pada puncaknya terdapat bulatan. Dikenal juga perkataan vaxillum (kain segi empat yang pinggirnya berwarna ungu, merah, atau biru) digantung pada kayu silang di atas tombak atau lembing.
Ada lagi yang dinamakan labarum yang merupakan kain sutra bersulam benang emas dan biasanya khusus dipakai untuk Raja Bangsa Inggris menggunakan bendera sejak abad VIII. Sampai abad pertengahan terdapat bendera yang menarik perhatian yaitu bendera “gunfano” yang dipakai Bangsa Germania, terdiri dari kain bergambar lencana pada ujung tombak, dan dari sinilah lahir bendera Prancis yang bernama “fonfano”.
Bangsa Viking hampir sama dengan itu, tetapi bergambar naga atau burung, dikibarkan sebagai tanda menang atau kalah dalam suatu pertempuran yang sedang berlangsung. Mengenai lambang-lambang yang menyertai bendera banyak juga corak ragamnya, seperti Bangsa Rumania pernah memakai lambang burung dari logam, dan Jerman kemudian memakai lambang burung garuda, sementara Jerman memakai bendera yang bersulam gambar ular naga.
Tata cara pengibaran dan pemasangan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung, kibaran bendera putih sebagai tanda menyerah (dalam peperangan) dan sebagai tanda damai rupanya pada saat itu sudah dikenal dan etika ini sampai sekarang masih digunakan oleh beberapa Negara di dunia.
3. Pada abad VII di Nusantara ini terdapat beberapa kerajaan. Di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya yang pada hakikatnya baru merupakan kerajaan dengan kekuasaan terbatas, satu sama lainnya belum mempunyai kesatuan wilayah. Baru pada abad VIII terdapat kerajaan yang wilayahnya meliputi seluruh Nusantara yaitu Kerajaan Sriwijaya yang berlangsung sampai abad XII. Salah satu peninggalannya adalah Candi Borobudur , dibangun pada tahun 824 Masehi dan pada salah satu dindingnya terdapat “pataka” di atas lukisan dengan tiga orang pengawal membawa bendera merah putih sedang berkibar. Kata dwaja atau pataka sangat lazim digunakan dalam kitab jawa kuno atau kitab Ramayana. Gambar pataka yang terdapat pada Candi Borobuur, oleh seorang pelukis berkebangsaan Jerman dilukiskan dengan warna merah putih. Pada Candi Prambanan di Jawa Tengah juga terdapat lukisan Hanoman terbakar ekornya yang melambangkan warna merah (api) dan warna putih pada bulu badannya. Hanoman = kera berbulu putih. Hal tersebut sebagai peninggalan sejarah di abad X yang telah mengenal warna merah dan putih.
Prabu Erlangga, digambarkan sedang mengendarai burung besar, yaitu Burung Garuda yang juga dikenal sebagau burung merah putih. Denikian juga pada tahun 898 sampai 910 Raja Balitung yang berkuasa untuk pertama kalinya menyebut dirinya sebagai gelar Garuda Muka, maka sejak masa itu warna merah putih maupun lambang Garuda telah mendapat tempat di hati Rakyat Indonesia.
4. Kerajaan Singosari berdiri pada tahun 1222 sampai 1292 setelah Kerajaan Kediri, mengalami kemunduran. Raja Jayakatwang dari Kediri saat melakukan pemberontakan melawan Kerajaan Singosari di bawah tampuk kekuasaan Raja Kertanegara sudah menggunakan bendera merah – putih , tepatnya sekitar tahun 1292. Pada saat itu tentara Singosari sedang dikirim ke Semenanjung Melayu atau Pamelayu. Jayakatwang mengatur siasat mengirimkan tentaranya dengan mengibarkan panji – panji berwarna merah putih dan gamelan kearah selatan Gunung Kawi. Pasukan inilah yang kemudian berhadapan dengan Pasukan Singosari, padahal pasukan Singosari yang terbaik dipusatkan untuk menghadang musuh di sekitar Gunung Penanggungan. Kejadian tersebut ditulis dalam suatu piagam yang lebih dikenal dengan nama Piagam Butak. Butak adalah nama gunung tempat ditemukannya piagam tersebut terletak di sebelah selatan Kota Mojokerto. Pasukan Singosari dipimpin oleh R. Wijaya dan Ardaraja (anak Jayakatwang dan menantu Kertanegara). R. Wijaya memperoleh hadiah sebidang tanah di Desa Tarik, 12 km sebelah timur Mojokerto. Berkibarlah warna merah – putih sebagai bendera pada tahun 1292 dalam Piagam Butak yang kemudian dikenal dengan piagam merah – putih, namun masih terdapat salinannya. Pada buku Paraton ditulis tentang Runtuhnya Singosari serta mulai dibukanya Kerajaan Majapahit dan pada zaman itu pula terjadinya perpaduan antara Ciwaisme dengan Budhisme.
5. Demikian perkembangan selanjutnya pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, menunjukkan bahwa putri Dara Jingga dan Dara Perak yang dibawa oleh tentara Pamelayu juga mangandung unsur warna merah dan putih (jingga=merah, dan perak=putih). Tempat raja Hayam Wuruk bersemayam, pada waktu itu keratonnya juga disebut sebagai keraton merah – putih, sebab tembok yang melingkari kerajaan itu terdiri dari batu bata merah dan lantainya diplester warna putih. Empu Prapanca pengarang buku Negarakertagama menceritakan tentang digunakannya warna merah – putih pada upacara kebesaran Raja Hayam Wuruk. Kereta pembesar – pembesar yang menghadiri pesta, banyak dihiasi merah – putih, seperti yang dikendarai oleh Putri raja Lasem. Kereta putri Daha digambari buah maja warna merah dengan dasar putih, maka dapat disimpulkan bahwa zaman Majapahit warna merah – putih sudah merupakan warna yang dianggap mulia dan diagungkan. Salah satu peninggalan Majapahit adalah cincin warna merah putih yang menurut ceritanya sabagai penghubung antara Majapahit dengan Mataram sebagai kelanjutan. Dalam Keraton Solo terdapat panji – panji peninggalan Kyai Ageng Tarub turunan Raja Brawijaya yaitu Raja Majapahit terakhir. Panji – panji tersebut berdasar kain putih dan bertuliskan arab jawa yang digaris atasnya warna merah. Hasil penelitian panitia kepujanggaan Yogyakarta berkesimpulan antara lain nama bendera itu adalah Gula Kelapa . dilihat dari warna merah dan putih. Gula warna merah artinya berani, dan kelapa warna putih artinya suci.
6. Di Sumatra Barat menurut sebuah tambo yang telah turun temurun hingga sekarang ini masih sering dikibarkan bendera dengan tiga warna, yaitu hitam mewakili golongan penghulu atau penjaga adat, kuning mewakili golongan alim ulama, sedangkan merah mewakili golongan hulu baling. Ketiga warna itu sebenarnya merupakan peninggalan Kerajaan Minang pada abad XIV yaitu Raja Adityawarman. Juga di Sulawesi di daerah Bone dan Sopeng dahulu dikenal Woromporang yang berwarna putih disertai dua umbul – umbul di kiri dan kanannya. Bendera tersebut tidak hanya berkibar di daratan, tetapi juga di samudera , di atas tiang armada Bugis yang terkenal. Bagi masyarakat Batak terdapat kebudayaan memakai ulos semacam kain yang khusus ditenun dengan motif tersendiri. Nenek moyang orang Batak menganggap ulos sebgai lambang yang akan mendatangkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta membawa arti khusus bagi yang menggunakannya. Dalam aliran animisme Batak dikenal dengan kepercayaan monotheisme yang bersifat primitive, bahwa kosmos merupakan kesatuan tritunggal, yaitu benua atas dilambangkan dengan warna merah dan benua bawah dilambangkan dengan warna hitam. Warna warna ketiga itu banyak kita jumpai pada barang-barang yang suci atau pada hiasan-hiasan rumah adat. Demikian pula pada ulos terdapat warna dasar yang tiga tadi yaitu hitam sebagai warna dasar sedangkan merah dan putihnya sebagai motif atau hiasannya. Di beberapa daerah di Nusantara ini terdapat kebiasaan yang hampir sama yaitu kebiasaan memakai selendang sebagai pelengkap pakaian kaum wanita. Ada kalanya pemakaian selendang itu ditentukan pemakaiannya pada setiap ada upacara – upacara, dan sebagian besar dari moti-motifnya berwarna merah dan putih.
7. Ketika terjadi perang Diponegoro pada tahun 1825-1830 di tengah – tengah pasukan Diponegoro yang beribu – ribu juga terlihat kibaran bendera merah – putih, demikian juga di lereng – lereng gunung dan desa - desa yang dikuasai Pangeran Diponegoro banyak terlihat kibaran bendera merah - putih. Ibarat gelombang samudera yang tak kunjung reda perjuangan Rakyat Indonesia sejak zaman Sriwijaya, Majapahit, putra – putra Indonesia yang dipimpin Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, Sultan Hasanudin, Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Antasari, Pattimura, Diponegoro dan banyak lagi putra Indonesia yang berjuang untuk mempertahankan kedaulatan bangsa, sekalipun pihak penjajah dan kekuatan asing lainnya berusaha menindasnya, namun semangat kebangsaan tidak terpadamkan.
Pada abad XX perjuangan Bangsa Indonesia makin terarah dan menyadari akan adanya persatuan dan kesatuan perjuangan menentang kekuatan asing, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai menyatu dengan timbulnya gerakan kebangsaan Budi Utomo pada 1908 sebagai salah satu tonggak sejarah.
Kemudian pada tahun 1922 di Yogyakarta berdiri sebuah perguruan nasional Taman Siswa dibawah pimpinan Suwardi Suryaningrat. Perguruan itu telah mengibarkan bendera merah putih dengan latar dasar warna hijau yang tercantum dalam salah satu lagu antara lain : Dari Barat Sampai ke Timur, Pulau-pulau Indonesia, Nama Kamu Sangatlah Mashur Dilingkungi Merah-putih. Itulah makna bendera yang dikibarkan Perguruan Taman Siswa.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia yang berada di Negeri Belanda pada 1922 juga telah mengibarkan bendera merah – putih yang di tengahnya bergambar kepala kerbau, pada kulit buku yang berjudul Indonesia Merdeka. Buku ini membawa pengaruh bangkitnya semangat kebangsaan untuk mencapai Indonesia Merdeka.
Demikian seterusnya pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan Ir. Soekarno yang bertujuan mencapai kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Partai tersebut mengibarkan bendera merah putih yang di tengahnya bergambar banteng.
Kongres Pemuda pada tahun 1928 merupakan detik yang sangat bersejarah dengan lahirnya “Sumpah Pemuda”. Satu keputusan sejarah yang sangat berani dan tepat, karena kekuatan penjajah pada waktu itu selalu menindas segala kegiatan yang bersifat kebangsaan. Sumpah Pemuda tersebut adalah tidak lain merupakan tekad untuk bersatu, karena persatuan Indonesia merupakan pendorong ke arah tercapainya kemerdekaan. Semangat persatuan tergambar jelas dalam “Poetoesan Congres Pemoeda – Pemoeda Indonesia” yang berbunyi :
Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE
BERTOEMPAH DARAH YANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE
BERBANGSA YANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA
INDONESIA
Pada kongres tersebut untuk pertama kalinya digunakan hiasan merah – putih tanpa gambar atau tulisan, sebagai warna bendera kebangsaan dan untuk pertama kalinya pula diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Pada saat kongres pemuda berlangsung, suasana merah – putih telah berkibar di dada peserta, yang dibuktikan dengan panitia kongres mengenakan “kokarde” (semacam tanda panitia) dengan warna merah putih yang dipasang di dada kiri. Demikian juga pada anggota padvinder atau pandu yang ikut aktif dalam kongres menggunakan dasi berwarna merah – putih. Kegiatan pandu, suatu organisasi kepanduan yang bersifat nasional dan menunjukkan identitas kebangsaan dengan menggunakan dasi dan bendera merah – putih.
Perlu disadari bahwa Polisi Belanda (PID) termasuk Van der Plass tokohnya sangat ketat memperhatikan gerak – gerik peserta kongres, sehingga panitia sangat berhati-hati serta membatasi diri demi kelangsungan kongres. Suasana merah putih yang dibuat para pandu menyebabkan pemerintah penjajah melarang dilangsungkannya pawai pandu, khawatir pawai bisa berubah menjadi semacam penggalangan kekuatan massa.
Pengibaran Bendera Merah-putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilarang pada masa pendudukan Jepang, karena ia mengetahui pasti bahwa hal tersebut dapat membangkitkan semangat kebangsaan yang nantinya menuju pada kemerdekaan. Kemudian pada tahun 1944 lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah-putih diizinkan untuk berkibar lagi setelah kedudukan Jepang terdesak. Bahkan pada waktu itu pula dibentuk panitia yang bertugas menyelidiki lagu kebangsaan serta arti dan ukuran bendera merah-putih.
Detik-detik yang sangat bersejarah adalah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan teks proklamasi, baru dikibarkan bendera merah-putih, yang kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945. Bendera yang dikibarkan tersebut kemudian ditetapkan dengan nama Sang Saka Merah Putih.
Kemudian pada 29 September 1950 berkibarlah Sang Merah Putih di depan Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan Bangsa Indonesia oleh badan dunia.
Bendera merah-putih mempunyai persamaan dengan bendera Kerajaan Monako, yaitu sebuah Negara kecil di bagian selatan Prancis, tapi masih ada perbedaannya. Bendera Kerajaan Monako di bagian tengah terdapat lambang kerajaan dan ukurannya dengan perbandingan 2,5 : 3, sedangkan bendera merah putih dengan perbandingan 2 : 3 (lebar 2 meter, panjang 3 meter) sesuai Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1958. Kerajaan Monako menggunakan bendera bukan sebagai lambang tertinggi karena merupakan sebuah kerajaan, sedangkan bagi Indonesia bendera merah putih merupakan lambang tertinggi.
DIRGAHAYU INDONESIA...TERUS BANGUN DAN MAJU MENGHARUMKAN IBU PERTIWI MENJADI BANGSA YANG BESAR DAN BERPENGARUH DI MATA DUNIA. AMIN...
thank buat yang telah menulis artikel ini, sumber yg aku baca juga ga ditampilin namane..hehehe..
Domba ada di kabel listrik!!!
Domba malang ini terus mengembik minta tolong , terayun-ayun pada seutas kabel listrik di dekat sebuah tiang telepon.
Orang-orang yang lewat melihat si penanduk itu turun dari padang rumput penggembalaan - rupanya secara tidak sengaja - tanduknya tersangkut hingga ia terayun ke ketinggian.
Untungnya dia tidak tersengat arus dari kabel tersebut.
Turis Jerman berupaya menolong si domba malang.
Para turis di tempat kejadian berupaya untuk menyelamatkan, dengan cepat mengikat dan menariknya kembali ke permukaan tanah sedikit demi sedikit selama lebih dari satu jam.
Para menonton yang terheran-heran menduga domba itu tengah mencoba turun dengan cepat ke tempat penggembalaan di ladang bawah.
Marita Vestersjo Landsnes, 13, telah merekam kejadian itu dengan kamera handphone miliknya. Gadis sekolahan itu mengatakan ia hampir tidak percaya melihat domba yang sedang tergantung terayun-ayun pada kabel yang teraliri arus listrik.
Ayahnya, Geir Landsnes, 45, juga telah melihat kejadian dramatis yang telah diambil putrinya. Ia mengatakan Marita tidak pernah keluar tanpa kamera lagi.
"Istri saya melihat sesuatu yang aneh dari jendela dapur dan menyadari bahwa itu adalah domba yang sedang tergantung setinggi lima sampai enam meter di atas tanah karena tanduknya tersangkut kabel, dan ia langsung memanggil saya, agar melakukan sesuatu."
"Saya meminta putri saya Marita untuk memotret operasi penyelamatan sehingga saya bisa melihat foto-foto tentang apa yang telah terjadi."
Setelah hampir satu jam, dan beberapa pekerjaan tali temali, turis Jerman ini berhasil menarik domba itu ke bawah tanpa cedera.
Domba tersebut sedang merumput di atas bukit. Ia mendapati tanduknya terbelit pada bentangan kabel dan ketika ia semakin gelisah, ia terseret ke bawah bukit dengan terkait pada kabel dan tergantung kurang lebih 5 meter di atas tanah.
Para wisatawan Jerman tersebut berada di tempat itu karena keluarga Landsnes ini tinggal di sebelah peternakan domba tersebut dan sedang berlibur di pulau kecil di Norwegia itu.
Domba tersebut terselamatkan tanpa cedera.
sumber: ada ajah.com