Menyelam atau diving adalah kegiatan yang menakjubkan karena pemandangan di bawah air juga begitu indah, menyelam sekaligus memberi tantangan tersendiri dan memiliki resiko yang tidak ringan karena kita berada di ekosistem diluar kebiasaan kita hidup, ada ungkapan yang menyatakan kalo didarat manusialah yang menjadi penguasa tetapi didalam lautan manusia harus berhadapan dengan ribuan binatang laut yang siap menyerang kapan saja.
Belum lama ini ada sebuah berita dari seorang penyelam Cenote Angelita, Meksiko. Bahwa dia menyelam pada sebuah kedalaman dimana keadaanya tidak seperti biasa, Disana ada sebuah gua. Jika kita menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika kita menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu kita dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan. fenomena alam apakah ini??? berikut saya tampilkan gambar-gambar yang aku dapatkan..
Belum lama ini ada sebuah berita dari seorang penyelam Cenote Angelita, Meksiko. Bahwa dia menyelam pada sebuah kedalaman dimana keadaanya tidak seperti biasa, Disana ada sebuah gua. Jika kita menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika kita menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu kita dapat melihat sebuah "sungai" di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan. fenomena alam apakah ini??? berikut saya tampilkan gambar-gambar yang aku dapatkan..
Setelah memperhatikan gambar diatas saya begitu kagum dengan fenomena alam ini, cuma kok tidak ada binatang binatang laut yang berkeliaran, mungkin takut di foto kali ya??
lantas apakah dibalik kejadian alam yang kadang diluar akal manusia, setelah muter muter saya temukan jawaban dari salah seorang ilmuwan Indonesia.
Menurut salah seorang peneliti Sungai Bawah Laut di Mexico diperkirakan dapat menimbulkan berbagai hal yang membahayakan bagi kehidupan di bawah laut. Memang dalam sebuah penelitian menujukkan gas sulfida (H2S) disungai bawah laut itu tidak membahayakan manusia.
Secara umum Gas Sulfida memiliki sifat yang asam, dan bila bercampur dengan air laut atau garam yang ada dalam kandungan air laut, maka gas ini bisa berbahaya bagi mahkluk hidup yang ada di laut, namun tidak berbahaya bagi manusia, demikian dikatakan Menristek Suharna Surapranata kepada vivanews.com.
Hal itu disampaikan Suharna Surapranata dalam pembukaan di The 4th GEOSS Asia – Pacific Symposium, Denpasar, Bali, Rabu 10 Maret 2010,
Kendati demikian, Suharna mengakui fenomena alam sungai di dalam laut itu merupakan bagian dari vulkanologi atau studi tentang gunung berapi, lava, magma dan fenomena geologi yang berhubungan.
"Di Indonesia memang belum pernah terjadi, namun sangat mungkin fenomena itu terjadi karena hal itu merupakan fenomena alam, dan sejauh ini penelitian tentang sungai bawah laut belum selesai, dan masih melakukan pemetaan tematik," jelasnya.
Seperti diketahui, 'sungai' bawah laut yang terjadi di perairan perairan Cenote Angelita, Mexico, pada kedalaman 60 meter itu bukanlah sungai sebenarnya.
Warna kecoklatan seperti air sungai itu merupakan lapisan gas hidrogen sulfida. Namun warna kecoklatan itu bukan berasal dari air tawar.
Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfide atau H2S. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.
Suasana dalam laut itu mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan. Ada pohon lengkap dengan dedaunan jatuh berguguran.
Dari berbagai sumber..