




Misteri dunia, sejarah peradaban kuno, ancient history, astronomi, Ilmu pengetahuan, Konspirasi, AliEn dan UFO
Selama 40 tahun ini, astronom selalu beranggapan bahwa inti bintang cebol putih akan mengkristalisasi seiring dengan turunnya suhu, namun bukti yang akurat semuanya sulit diamati. Micter menghitung intinya memang sudah mengkristal melalui getaran pulsasi “BPM 37093”-nya bintang cebol putih. 5 miliar tahun kemudian, matahari kita juga akan berubah menjadi sebuah bintang cebol putih, dan ditambah lagi dengan beberapa masa, maka yang tampak di pusat tata surya kita saat ini hanya berupa sebuah batu permata raksasa.
Penelitian menyeluruh atas karya seni yang dilukis sekitar tahun 1503-1506 dilakukan pada 2004 menggunakan teknologi khusus 3D yang dikembangkan para ilmuwan dari Dewan Riset Nasional Kanada (NRC). Para ilmuwan memindai lukisan itu pada dua sisi untuk memperoleh data citra 3D beresolusi tinggi dari seluruh bagian lukisan.
Menurut NRC, hasil pemindaian ini akan memberikan penjelasan mengenai sejarah dan kondisi karya itu serta teknik yang dipakai Leonardo da Vinci. Temuan ini baru akan dibeberkan menjelang kuliah umum di Ottawa, besok.
Tim NRC menjanjikan modelnya akan memungkinkan para pakar sejarah seni dan masyarakat umum mengamati dari jarak dekat tanpa menimbulkan risiko kerusakan terhadap lukisan Mona Lisa.
NRC juga akan mengungkapkan rincian penting tentang teknik melukis yang dipakai Leonardo. Termasuk di antaranya apa yang disebut metode sfumato, di mana ia menciptakan efek kabut lembut yang memberikan banyak kontribusi atas suasana yang sedikit mengandung teka-teki.
Lukisan potret itu sendiri tetap berada di Museum Louvre, Paris, tempat karya itu ditatap tanpa dimengerti maknanya oleh para pengunjung sejak dipindahkan ke sana setelah Revolusi Perancis.
Wanita muda dengan senyuman misterius telah diidentifikasi sebagai Lisa Gherardini, istri seorang pedagang bernama Francesco de Giocondo. Potretnya telah mengundang kekaguman dan rasa penasaran banyak orang sejak 500 tahun silam.
Statusnya yang populer sebagai adikarya paling terkenal seni Barat kian menjulang pada 1911 ketika lukisan itu dicuri dari Louvre. Insiden ini mendorong dilakukannya perburuan besar-besaran yang bahkan membuat Pablo Picasso sempat ditanyai polisi, sebelum lukisan itu muncul lagi dua tahun kemudian.
1. kalo ada sinyal yang akan dikirimkan ke otak kita, ya. ini foto proses kejadiane Cuma kita ga ngerasa aja (kayak wallpaper tingkat tinggi)
3. Ini adalah foto gumpalan Sel darah merah yg sedang mengalir disepanjang urat menuju liver
Di dalam 30 lingkaran batu besar tadi, juga masih terdapat sekitar 30 batu dengan ukuran yang lebih kecil yang dinamakan Lintels, yang disusun dengan bentuk melingkar juga.Tapi pada saat ini keba nyakan batu-batu tegak tadi telah terkikis dan jatuh.
Prasejarah
Menurut Arkeolog inggris, Richard Jhon Coplan Atkinson (1950), Stonehenge kira-kira dibangun sekitar 5000 tahun silam, pembangunannya sendiri dibagi menjadi beberapa fase (I,II,IIIa,IIIb, dan IIIc). Tentunya dengan banyaknya tahapan fase dalam pembangunan Stonehenge, menunjukkan bahwa bangunan tersebut memerlukan waktu yang sangat lama dalam pengerjaannya, mulai dari peng angkutan batunya sendiri sampai tahap pengukiran pada setiap batunya. Pene muan diketahui adanya ukiran disetiap batu Stonehenge, hal ini baru diketahui oleh para peneliti baru-baru ini. Menurut seorang Arkeolog, Tom Goskar, dengan metode scaning laser, ukiran-ukiran pada batu tersebut baru akan terlihat. Jika deng an mata telanjang tidak akan terlihat. Tentunya dengan ditemukannya bentuk-bentuk ukiran pada bebatuan, setidaknya bisa memberikan secercah harapan untuk menguak kegunaan Stonehenge pada masa lalu.
Kompleks Stonehenge dibangun dalam beberapa fase pembangunan selama 2.000 tahun dan sepanjang kurun waktu itu aktivitas terus berjalan. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya sesosok mayat seorang Saxon yang dipancung dan dikebumikan di tugu peringatan tersebut, dan kemungkinan mayat tersebut berasal dari abad ke-7M.
Stonehenge I
Monumen pertama terdiri dari lingkaran tebing bulat dan parit berukuran 115 meter (320 kaki) diameter dan dengan satu pintu masuk di bagian timur laut. Fase ini adalah sekitar 3100 SM. Di bagian luar kawasan lingkaran terdapat 59 lubang, dikenal sebagai lubang Aubrey untuk memperingati Jhon Aubrey, arkeolog abad ketujuh belas yang merupakan orang pertama yang mengetahui lubang-lubang tersebut. Dua puluh lima dari lubang Aubrey diketahui mempunyai perkebumian abu pada dua abad setelah berdirinya Stonehenge. Tiga
puluh abu mayat diletakkan di dalam parit kawasan lingkaran dan bagian lain dalam kawasan Stonehenge. Tembikar Neolitikum akhir telah ditemukan bersama-sama ini memberikan bukti tanggal. Sebuah batu tunggal monolit besar yang tidak dilicinkan dikenal sebagai ‘Batu Tumit’ ( Heel Stone ) terletak di luar pintu masuk.
Stonehenge II
Bukti fase kedua tidak lagi kelihatan. Bagaimanapun bukti dari beberapa lubang tiang dari waktu masa ini membuktikan terdapatnya beberapa bangunan kayu yang dibangun dalam kawasan lingkaran sekitar awal milenium ketiga SM. Beberapa kesan papan yang didapati dile takkan pada pintu masuk. Fase ini sama dengan tempat Woodhenge yang terletak berdekatan.
Stonehenge IIIa
Ekskavasi arkeologi menunjukkan bahwa sekitar 2600 SM, dua lengkungan bulan sabit dibuat dari lubang (dikenal sebagai lubang Q dan R) yang digali di tengah-teng ah lokasi. Lubang tersebut mengandung 80 batu biru tegak yang dibawa dari bukit Preseli, 250 batu di Wales. Batu-batu tersebut dibentuk menjadi tiang dengan teliti, kebanyakan terdiri dari batu jenis dolerite bertanda tetapi juga termasuk contoh batu rhyolite, tufa gunung berapi, dan myolite seberat 4 ton.
Pintu masuk dilebarkan pada masa ini menjadikannya selaras dengan arah matahari naik pertengahan musim panas dan matahari terbenam pertengahan musimsemi masa tersebut. Monumen tersebut ditinggalkan tanpa disiapkan, sementara batu biru kelihatannya di pindah dan lubang Q dan R ditutup. Ini kemungkinan dilakukan pada masa fase Stonehenge IIIb. Monumen ini kelihatannya melebihi tempat di Avebury dari segi kepentingannya pada akhir masa ini dan Amesbury Archer, ditemukan pada tahun 2002 tiga batu ke selatan, membayangkan bagaimana Stonehenge kelihatan pada masa ini. Stonehenge IIIa dikatakan diba ngun oleh orang Beaker
Stonehenge IIIb
Pada aktivitas fase berikutnya pada akhir milenium ketiga 74 SM mendapati batu Sarsen yang besar dibawa dari kueri 20 batu di utara di lokasi Marlborough Downs. Batu-batu tersebut dikemaskan dan dibentuk dengan sambungan pasak dan ruas sebelum 30 didirikan membentuk bulatan tiang batu berukuran 30 meter diameter dengan 29 atap batu ( lintel ) di atas. Setiap bongkah batu seberat 25 ton dan jelas dibentuk dengan tujuan membuat kagum.Batu orthostat lebar sedikit di bagian atas agar memberikan gambarania kelihatan lurus dari bawah ke atas sementara batu alang melengkung sedikit untuk menyambung gambaran bundar monumen lebih awal.Di dalam bulatan ini terletak lima trili thon batu sarsen diproses dandisusun dalam bentuk ladam. Batu besar ini, sepuluh menegak dan lima batu alang, dengan berat masing-masing hingga 50 ton yang disambungkan dengan sambungan rumit. Ukiran pisau belati dan kepala kapak terdapat di sarsen. Dalam masa ini, jalan sepanjang 500 meter dibangun, menuju ke arah timur laut dari pintu masuk dan mengandung dua pasang tambak selaras yang berparit di tengahnya. Terakhir dua batu portal besar dipasangkan di pintu masuk yang kini hanya tinggal satu, Batu Penyembelihan ( Slaughter Stone) 4,9 meter (16 kaki) panjang. Hal ini dipercayai hasil kerja kebudayaan Wessex Zaman Perunggu awal, sekitar 2000 SM.
Stonehenge IIIc
Selepasnya pada Zaman Perunggu, batu biru kelihatannya telah ditegakkan semula, dalam bulatan antara dua tiang sarsen dan juga dalam bentuk ladam di tengah, mengikuti tata layout sarsen. Walaupun ia kelihatannya satu fase kerja yang menakjubkan, pembangunan Stonehenge IIIc dibangun kurang teliti berbanding Stonehenge IIIb, batu biru yang ditegakkan kelihatannya mempunyai pondasi yang tidak kokoh dan mulai tumbang. Salah satu dari batu yang tumbang telah diberi nama yang kurang tepat sebagai Batu Penyembahan ( Altar Stone ). Dua bulatan lubang juga digali di luar bulatan batu yang dikenal sebagai lubang Y dan Z. Lubang-lubang ini tidak pernah diisi dengan batu dan pembangunan lokasi peringatan ini kelihatannya terbiarkan sekitar 1500 SM.
Stonehenge IV
Sekitar 1100 SM, jalan raya Avenue disambung sejauh lebih dari dua batu sampai ke Sungai Avon walaupun tidak jelas siapakah yang terlibat dalam kerja pembangunan tambahan ini.
Teori mengenai Stonehenge
Penelitian serius pertama dilakukan sekitar 1740 oleh William Stukeley. Stukeley keliru menyatakan bahwa lokasi ini dibangun oleh Druid, tetapi sumbangannya yang terpenting adalah mengambil gambar yang terukur mengenai lokasi Stonehenge yang membenarkan analisis yang lebih tepat tentang bentuk dan kepentingannya. Yang menunjukkan bahwa henge dan batunya disusun dalam bentuk tertentu yang mempunyai kepentingan astronomi.
Gerald Hawkins, Seorang Profesor Astronomi. Juga mengeluarkan pernyataan bahwa fungsi sesungguhnya dari Stonehenge dimasa lalu adalah sebagai Observatorium Astronomi yang canggih untuk meramalkan datangnya Gerhana Matahari ataupun Bulan (Stonehenge Decoded). Munurutnya, peletakkan setiap batu pada stonehenge mengandung kekayaan informasi untuk menunjang pernyataan tersebut. Menurutnya, “Jika anda bisa memahami posisi pada setiap susunan batu, maka anda pasti dapat menyimpulkan mengenai kegunaan Stonehenge pada masa lalu”. Para Astronom lainnya juga menemukan siklus 56 tahun Gerhana Matahari dan Bulan dengan cara mendecode setiap batu pada Stonehenge.
Pada setiap batu tegak, merefleksikan posisi tertentu dari cahaya matahari, sehingga sangat akurat untuk menunjukkan siklus perhitungan astronomi. Sungguh hebat orang-orang zaman itu. Bagaimana batu biru diangkut dari Wales telah banyak dibincangkan dan berdasarkan penelitian bahwa ia mungkin merupakan sebagian dari batu peringatan lebih awal di Pembrokeshire dan dibawa ke Dataran Salisbury ( Salisbury Plain ). Banyak arkeolog percaya bahwa Stonehenge merupakan percobaan mengekalkan dalam bentuk batu, bangunan papan yang bertaburan di Dataran Salisbury seperti Tembok Durrington.
Monumen ini diselaraskan timur laut - barat daya dan keutamaan diletakkan oleh pembangunnya pada titik balik matahari dan equinox sebagai contohnya, pada pertengahan pagi musim panas, matahari muncul tepat di puncak batu tumit ( Heel stone ), dan cahaya pertama matahari ke tengah Stonehenge antara dua susunan batu berbentuk ladam. Ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan. Matahari timbul pada arah berlainan pada permukaan geografi tempat berlainan. Untuk penyelarasan itu tepat, ia mesti diperkirakan tepat untuk garis lintang Stonehenge pada 51° 11’. Penyelarasan ini, tentunya dasar bagi reka dan bentuk dan tempat bagi Stonehenge. AlexanderThom berpendapat bahawa lokasi tersebut diatur menurut ukuran yar megalitikum. Maka sebagian pendapat bahwa Stonehenge melambangkan tempat observatorium kuno, walaupun berapa jauh penggunaan Stonehenge untuk tujuan tersebut dipertentangkan. Sebagian pendapat pula mengemukakan teori bahwa ia melambangkan farah besar (Artikel dari the Observer), komputer atau juga lokasi pendaratan makhluk asing.
Banyak perkiraan mengenai pencapaian mesin diperlukan untuk membangun Stonehenge. Mengandaikan bahwa batu biru ini dibawa dari Wales dengan tenaga manusia dan bukannya oleh gletser sebagaimana dugaan Aubrey Burl, pelbagai cara untuk memindahkannya dengan menggunakan tali dan kayu. Pada 2001, suatu percobaan untuk mengalihkan satu batu besar sepanjang jalan darat dan laut yang mungkin dari Wales ke Stonehenge. Sukarelawan menariknya di atas luncur ( sledge ) kayu di daratan tetapi jika dipindahkan ke replika bot prasejarah, batu tersebut tenggelam diSelat Bristol. Ukiran senjata pada sarsen adalah unik pada seni megalitikum di Kepulauan British ( British Isles ) di mana desain lebih abstrak, begitu juga batu berbentuk ladam kuda adalah luar biasa bagi kebudayaan yang mengatur batu dalam bentuk bundar. Motif tersebut biasa bagi penduduk Brittany pada masa itu dan pada dua fase Stonehenge telah dibangun di bawah pengaruh continental influence. Ini dapat menjelaskan pada satu tahap, tentang reka dan bentuk monumen, tetapi pada keseluruhannya, Stonehenge masih dapat dijelaskan dari segala konteks kebudayaan Eropa prasejarah.
Perkiraan mengenai tenaga manusia yang diperlukan untuk membangun pelbagai fase Stonehenge meletakkan jumlah keseluruhan yang terlibat atas berjuta jam manusia bekerja. Stonehenge I kemungkinan memerlukan sekitar 11.000 jam, Stonehenge II sekitar 360.000 dan pelbagai baian bagi Stonehenge III mungkin melibatkan sehingga 1.75 juta jam. Membentuk batu-batu ini diperkirakan memerlukan 20 juta jam manusia menggunakan perkakas primitif yang terdapat pada masa itu.
Mitos dan legenda
Batu Tumit ( The Heel Stone ) pada suatu masa dikenal sebagai Friar’s Heel. Cerita rakyat, yang tidak dapat dipastikan asalnya lebih awal dari abad ke tujuh belas, menceritakan asal nama batu ini.Sebagian pendapat mendakwa Tumit Friar ( “Friar’s Heel” ) adalah perubahan nama “Freya’s He-ol” atau “Freya Sul”, dari nama Dewa Jerman Freya dan (didakwa) perkataan Welsh bagi “laluan” dan “hari matahari” menurut turutan.
Sebuah argumen yang mengejutkan tentang sejarah Stonehenge di kemukakan oleh seorang ahli Sejarah dan Topografi Irlandia, Gerald Wales. Dia menyebutkan bahwa Manusia Raksasa telah membawa batu-batu maha besar tersebut dari Afrika ke Inggris. Dari struktur geologi pada batu-batu penyusun Stonehenge sendiri memang menunjukkan bahwa batu-batu maha besar itu bukanlah berasal dari wilayah Eropa, karena strukturnya sangat berbeda, namun mirip dengan batu-batuan dari wilayah Afrika. Stonehenge juga dikaitkan dengan legenda Raja Arthur. Geoffrey dari Monmouth berkata bahwa tukang sihir Merlin telah melakukan pemindahan Stonehenge dari Irlandia, di mana ia telah dibangun di Gunung Killaraus oleh raksasa yang membawa batu-batu tersebut dari Afrika.
Jika Manusia raksasa itu memang ada, seperti yang kita ketahui, pembangunan The Great Pyramid Giza Mesir, katanya juga ada sangkut pautnya dengan para Manusia Raksasa. Bagaimana cara mereka membawa batu-batu berat tersebut? Mungkin hal ini dimungkinkan jika Manusia Raksasa dengan tinggi 7-10 meter yang mengangkut sekaligus menyusun bebatuan tersebut.•
Kemaren aku liat-liat berita di tv masalah pemanasa global, ngeri banget!!! kalo bumi gini terus terusan mungkin kita kelak akan mengalami bencana serupa yang dialami oleh peradaban jaman purba, tau ga kalo dulu tu kepulauan timur indonesia bergabung dengan benua Australia, sedangkan bagian barat bergabung dengan daratan benua Asia. tapi sekarang uda pisah, ini sih menurut para peneliti tapi juga bisa di buktikan, coba kalian liat-liat peta dunia dan amati lebih teliti kepulaaun Indonesia.
Perubahan cuaca adalah adalah satu masalah kolektif, bagaimana mencegah agar tidak menjadi pengungsi cuaca, bukan hanya tugas dan tangung jawab satu negara, melainkan kewajjiban setiap umat manusia.
Salah binatang yang terancam kepunahan
Memberi definisi pengungsi cuaca dari sudut Internasional, yakni bagaimana menjadi suatu konvensi internasional bagi mereka, agar badan pengungsi PBB mendapat dana dan menempatkan personel yang diperlukan untuk menangani pengungsi cuaca. Ini adalah tugas utama.
Jika ingin mencegah kejadian tragis seperti dalam film tersebut, maka yang paling pokok adalah mengurangi jumlah pengeluaran gas efek rumah kaca. Meskipun sejumlah besar negara dewasa ini sudah berupaya mencegah pemanasan cuaca, misalnya perjanjian (Protocol Kyoto), namun itu hanya sebuah awal. Untuk mencegah pemanasan global masih perlu upaya kita bersama. Selain itu, membuat undang-undang dan peraturan kebijakan lingkungan yang sehat, sistem kebersihan umum yang memenuhi syarat, adalah kunci tindakan prevetif (pencegahan).
Bagi China, jika suhu dunia terus naik, maka tidak saja daerah sebelah timur yang bertanah rendah yang lebih maju ekonominya itu akan tergenang air, gletser di dataran tinggi bagian barat juga tidak dapat mengatur volume air Jianghe, kekeringan dan banjir akan terjadi silih berganti di tanah daratan China. Dan untuk mencegah pemanasan global, China sepenuhnya tidak boleh menjauhkan diri dari masalah ini.
Negeri Barat “terbakar”
Sejak memasuki bulan Juli, gelombang panas yang bergelora menyerang Eropa dan Amerika.
Sedemikian panasnya hingga es yang menjulang di Swedia habis terkikis, dan begitu juga di Kalifornia, AS listrik padam dalam skala luas, dan London, Inggris, bahkan prajurit penjaga Istana Buckingham yang megah berteduh dan berjaga di bawah pohon, bahkan karyawan perusahaan yang paling memperhatikan penamilan busana melepaskan stelan jas dan menggantinya dengan celana pendek ke kantor.
Di pantai seberang Samudera Atlantik, Amerika, di pantai barat California juga mengerang dalam kepanasan. Pada 28 Juli lalu, Pemerintah California mengatakan, “gelombang panas yang berlangsung selama 2 pekan terakhir telah merenggut nyawa lebih dari 120 orang, memecahkan record tertinggi dalam sejarah.” Begitu juga dengan ternak ambruk berjatuhan. kurang lebih sudah 25.000 ekor sapi perah mati kepanasan di Caifornia tengah hingga saat ini. Tapi, jumlah ternak piaraan yang mati lebih fantastis lagi, yakni mencapai 700.000 ekor.
Negeri timur “terendam” banjir
Yang sangat kontras dengan suasana melawan hawa panas di Eropa dan Amerika adalah, Korut, Korsel, Jepang di Asia Timur dan India di Asia Selatan justru sedang berjuang menghadapi badai hujan dan banjir, di sejumlah besar daerah berubah menjadi daerah yang terendam air.
Pada juli lalu, terjangan hujan badai yang melanda berbagai daerah di Korut menyebabkan ratusan orang tewas dan hilang, sawah yang terendam banjir mencapai ratusan ribu hektar, di antaranya termasuk daerah pertanian Huanghai yang oleh Korut disebut “gudang pangan”. Di Korsel, tepatnya sejak 14-19 juli lalu, badai hujan yang berkesinambungan telah mengakibatkan 25 orang tewas dan 24 hilang. Akibat banjir, telah menyebabkan hampir 4.600 orang dari 2.000 keluarga menjadi korban, dan sebanyak 2.175 rumah tergenang air.
Banjir dan longsor yang disebabkan hujan lebat, di Jepang dan India menelan ratusan korban terhanyut banjir dan terkena petir.Laut menjadi pasang mengakibatkan daratan menjadi banjir
Tapi, bencana kali ini membuat ilmuwan mulai tertarik terhadap hubungan antara geologi dengan cuaca. Sejumlah geolog mencemaskan, lumeran glester yang disebabkan pemanasan global dapat mengeluarkan energi dalam kerak bumi yang ditekan, sehingga dengan demikian menyebabkan perubahan geologi yang serius, dan mengakibatkan gempa, tsunami dan letusan gunung berapi serta bencana alam lainya.
Dalam menghadapi bencana, segala kekuasaan, kedudukan dan kepentingan menjadi tidak berarti. Singkirkan semua purbasangka, mari bersatu, untuk tidak menjadi pengungsi cuaca, mungkin adalah masalah yang lebih utama daripada perang atau konflik yang terjadi saat ini.
salam adin
Diolah dari berbagai sumber
|
DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.